Tutorial DasarSIAP Wacana

Artikel Kategori // Internet & Media Sosial

Beranda / Internet & Media Sosial / Google, Motorola dan Lenovo
Google, Motorola dan Lenovo
0 Komentar | Dibaca 2128 kali
Teguh Dwicaksana @dheche
24 February 2014

Akhir Januari yang lalu kita semua sempat dibuat geleng-geleng kepala membaca berita tentang Google yang akhirnya menjual Motorola ke Lenovo seharga 2,91 miliar dolar.
Nilai ini memang jauh lebih kecil dibandingkan saat dua setengah tahun yang lalu Google membelinya seharga 12,5 miliar dolar. Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama nilai Motorola bisa terjun bebas seperti itu?

Motorola, a Lenovo Company

Motorola, a Lenovo Company

Kalau kita kembali ke tahun 2011, tentu kita ingat sebenarnya Google hanya tertarik dengan sejumlah paten yang dimiliki Motorola. Hanya saja saat itu Motorola mengatakan tidak akan menjual aset berharganya tersebut kecuali ada yang tertarik membeli Motorola secara utuh.
Hingga akhirnya negosiasi pun mencapai kata sepakat, Google mengakuisisi Motorola.

Pasca akuisisi tersebut, hubungan antara Google dengan Samsung agak sedikit merenggang.
Tak hanya Samsung yang merasa terintimidasi dengan akuisisi itu, beberapa pihak lain pun khawatir Google akan menganakemaskan Motorola.
Sebagai langkah antisipasi, Samsung pun menyiapkan Tizen, sistem operasi ponsel cerdas tandingan sebagai rencana alternatifnya. Mereka berupaya mengumpulkan amunisi agar bisnisnya tidak terlalu bergantung pada Google. Intel pun digandeng untuk mengembangkan OS yang dibangun dari serpihan Project MeeGo ini dan agar lebih fokus Samsung menghentikan pengembangan Bada, sistem operasi miliknya sendiri.

Sementara itu, selama dua setengah tahun masa bulan madunya berada dalam pangkuan Google, Motorola telah mengeluarkan produk andalan Moto G dan X. Dalam kurun waktu tersebut kekhawatiran banyak pihak juga tak terbukti, Google sama sekali tak memberikan perlakuan khusus pada Motorola, bahkan dalam program Nexusnya pun Motorola tak mendapatkan jatah.

Langkah melepas Motorola ke Lenovo, sebuah perusahaan asal China yang belakangan ini cukup agresif menceburkan dirinya dalam persaingan bisnis ponsel cerdas, bagi sebagian orang ditafsirkan sebagai pengibaran bendera putih oleh Google.

Menurut saya, langkah ini justru merupakan langkah brilian, ibarat membunuh dua ekor burung dengan satu batu. Silakan cermati isi kesepakatan dalam paket penjualan Motorola tersebut, Google tidak melepas paten yang sejak awal memang sudah diincarnya, selain itu divisi riset yang merupakan otak di balik produk-produk yang dihasilkan Motorola pun tetap ada di bawah ketiak Google. Termasuk Project Ara, salah satu inisiatif dalam pembuatan ponsel yang bersifat modular, juga masih ada di bawah kendali raksasa mesin pencari ini.
Keuntungan tak langsung pun diraup Google dalam skema penjualan ini, hubungannya dengan Samsung diyakini akan kembali harmonis. Lenovo pun diharapkan akan mampu mengimbangi Samsung yang sampai saat ini masih tercatat sebagai salah satu penguasa pasar Android.

Tapi itu kan menurut saya, bagaimana pendapat sampeyan?

sumber gambar: TalkAndroid.com

Harap tunggu, laporan sedang dalam proses submit....

Anda harus login untuk berkomentar. Login Sekarang

Penulis Lainnya

ABDURAB

Menjadi guru memang cita-cita sejak kecil, tahun 1986 tamat di SPGN Selong kemudian menyelesaikan pendidika ...
Daftar Artikel Terkait :  1
Layanan ini diselenggarakan oleh PT. TELKOM INDONESIA untuk dunia pendidikan di Indonesia.
Mari kita majukan bangsa Indonesia, melalui pemanfaatan Teknologi Informasi yang tepat guna
pada dunia pendidikan Indonesia.
Sistem Informasi Aplikasi Pendidikan
versi 2.0