Artikel Kategori // Internet & Media Sosial

Akhir Januari yang lalu kita semua sempat dibuat geleng-geleng kepala membaca berita tentang Google yang akhirnya menjual Motorola ke Lenovo seharga 2,91 miliar dolar.
Nilai ini memang jauh lebih kecil dibandingkan saat dua setengah tahun yang lalu Google membelinya seharga 12,5 miliar dolar. Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama nilai Motorola bisa terjun bebas seperti itu?

Motorola, a Lenovo Company
Kalau kita kembali ke tahun 2011, tentu kita ingat sebenarnya Google hanya tertarik dengan sejumlah paten yang dimiliki Motorola. Hanya saja saat itu Motorola mengatakan tidak akan menjual aset berharganya tersebut kecuali ada yang tertarik membeli Motorola secara utuh.
Hingga akhirnya negosiasi pun mencapai kata sepakat, Google mengakuisisi Motorola.
Pasca akuisisi tersebut, hubungan antara Google dengan Samsung agak sedikit merenggang.
Tak hanya Samsung yang merasa terintimidasi dengan akuisisi itu, beberapa pihak lain pun khawatir Google akan menganakemaskan Motorola.
Sebagai langkah antisipasi, Samsung pun menyiapkan Tizen, sistem operasi ponsel cerdas tandingan sebagai rencana alternatifnya. Mereka berupaya mengumpulkan amunisi agar bisnisnya tidak terlalu bergantung pada Google. Intel pun digandeng untuk mengembangkan OS yang dibangun dari serpihan Project MeeGo ini dan agar lebih fokus Samsung menghentikan pengembangan Bada, sistem operasi miliknya sendiri.
Sementara itu, selama dua setengah tahun masa bulan madunya berada dalam pangkuan Google, Motorola telah mengeluarkan produk andalan Moto G dan X. Dalam kurun waktu tersebut kekhawatiran banyak pihak juga tak terbukti, Google sama sekali tak memberikan perlakuan khusus pada Motorola, bahkan dalam program Nexusnya pun Motorola tak mendapatkan jatah.
Langkah melepas Motorola ke Lenovo, sebuah perusahaan asal China yang belakangan ini cukup agresif menceburkan dirinya dalam persaingan bisnis ponsel cerdas, bagi sebagian orang ditafsirkan sebagai pengibaran bendera putih oleh Google.
Menurut saya, langkah ini justru merupakan langkah brilian, ibarat membunuh dua ekor burung dengan satu batu. Silakan cermati isi kesepakatan dalam paket penjualan Motorola tersebut, Google tidak melepas paten yang sejak awal memang sudah diincarnya, selain itu divisi riset yang merupakan otak di balik produk-produk yang dihasilkan Motorola pun tetap ada di bawah ketiak Google. Termasuk Project Ara, salah satu inisiatif dalam pembuatan ponsel yang bersifat modular, juga masih ada di bawah kendali raksasa mesin pencari ini.
Keuntungan tak langsung pun diraup Google dalam skema penjualan ini, hubungannya dengan Samsung diyakini akan kembali harmonis. Lenovo pun diharapkan akan mampu mengimbangi Samsung yang sampai saat ini masih tercatat sebagai salah satu penguasa pasar Android.
Tapi itu kan menurut saya, bagaimana pendapat sampeyan?
sumber gambar: TalkAndroid.com
Artikel Terkait
Anda harus login untuk berkomentar. Login Sekarang
Penulis Lainnya

ARDITYA CIPTA HATWISRILA
Impossible?=I'mpossible. JKT48.- Manfaat Ngaidol JKT48 11 September 2014 - 10:50
Komentar Terbaru
- Etos Kerja Guru PNS yang Buruk 9 Tahun yang lalu
- Cetak Kartu Digital NUPTK/PegID 9 Tahun yang lalu
- Bangga memiliki email user@madrasah.id 8 Tahun yang lalu
- Syarat Mengikuti Verval Inpassing 7 Tahun yang lalu
- KITAB SIAP PADAMU NEGERI v1.0 9 Tahun yang lalu
Kategori
- Lain-Lain (983)
- Pendidikan (446)
- Informasi Umum (360)
- Opini & Ide (218)
- Tips & Trik (192)
- Teknologi (93)
- Internet & Media Sosial (83)
Kaitan Populer