Artikel Kategori // Lain-Lain
Alhamduillah anak pertamaku lahir. Ini adalah kebahagian luar biasa. Begitu aku melihat matanya terbuka, Yaaa tuhan…. tidak bisa kuucapkan dengan kata-kata, atau uraikan dengan tulisan bagaiman bahagianya perasaanku.
Jum’at sore 28 Februari 2014. Sebelum berangkat mengajar MDA ke Setia Baru, jari telujuk istriku tersayat pisau dapur, mengucurkan banyak darah, aku membatin, “apa ini sebuah pertanda buruk “ tanyaku dalam hati.
Tidak ada peristiwa yang buruk terjadi, tugasku mengajar MDA yang lebih populernya disebut dengan didikan Jum’at Sore di Masjid Nurul Iman Setia Baru Nagari Parik, Kecamatan Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat itu, seperti biasanya berjalan lancar. Cuma anak-anak yang minta supaya cepat pulang.
Jum’at malamnya, berjalan seperti biasa, kami terlelap pulas sekali. Tapi. Sekitar jam satu. Aku dikejutkan, istriku dengan rasa cemas mendalam. Meminta supaya cepat-cepat diantar kerumah orang tuanya, dari rahimnya keluar cairan.
Tengah malam itu,setelah memberitahu ayah ibu istriku. Dengan mengendrai sepeda motor, kami menyisir jalan mencari bidan yang belum tidur, mengetuk pintu rumah bidan yang dinilai mau memberi pertolongan di etngah malam buta. Setelah melewati banyak rumah bidan. Maka akhirnya sampai lah kerumah Bersalin Sakinah, dengan penuh harapan, bu bidan yang ada di rumah bersalin tersebut menolong sepenuh hati.
Jam 11 siang istriku minta pulang, meskipun bubidan meminta tunggu dulu sampai sore, karena merasa sehat-sehat saja, dan tanda-tanda akan melahirka n pun tidak ada. Setelah menyelesaikan administrasi sebanyak 250.000,- kami lansung menstater motor.
Tidak sempat istirahat lama dirumah, istriku bilang, “rasa mau buang air besar, tapi tidak mau keluar.”
Sabtu tanggal 1 Maret 2014. Sekitar jam setengah 3 terjadi ketegangan, istriku menangis meronta kesakitan, akhirnya dengan mengendrai motor ku bawa kerumah Bidan Siska, Kesakitan pun semakin menjadi-jadi, aku disuruh Bu bidan menjemput kain-kain perlengkapan, Sepulangnya, setelah mengetuk pintu , bu bidan menyuruh masuk kekamar persalinan, alangkah terharunya aku melihat bayi kecil itu,…………..berobat semua keletiahan.
Saat mengetik tulisan ini, anakku berada di ingkubator, sesekali terdengar suara tangisnya, karena prematur, kata bu bidan perlu di hangatkan, entah berapa bayarannya nanti aku tida perduli.
Artikel Terkait
Terdapat 3 Komentar pada "Melihat Matanya Hilang Semua Kecemasan."
Anda harus login untuk berkomentar. Login Sekarang
Penulis Lainnya

ROMLI. A
Penulis ini masih malu-malu menuliskan sedikit tentang Biografinya- Ini Tips Agar Bisa Mendapatkan Nilai Bagus di Ujian Akhir Semester Universitas Terbuka 28 November 2018 - 03:53
- Pelajari Soal-Soal Ujian UT PGSD Untuk Mendapatkan Nilai Terbaik di Setiap Semester 06 August 2018 - 09:40
Komentar Terbaru
- Etos Kerja Guru PNS yang Buruk 9 Tahun yang lalu
- Cetak Kartu Digital NUPTK/PegID 8 Tahun yang lalu
- Bangga memiliki email user@madrasah.id 7 Tahun yang lalu
- Syarat Mengikuti Verval Inpassing 7 Tahun yang lalu
- KITAB SIAP PADAMU NEGERI v1.0 9 Tahun yang lalu
Kategori
- Lain-Lain (983)
- Pendidikan (445)
- Informasi Umum (360)
- Opini & Ide (218)
- Tips & Trik (191)
- Teknologi (90)
- Internet & Media Sosial (80)
Kaitan Populer
Robert Davis Chaniago
|Selamat 😀
Kian Santang
|Selamat sudah jadi bapak, teruskan perjuanganmu BUNG! semangat!!
HUSNIJAL, S.HI
|MAKASIH