Artikel Kategori // Pendidikan
Apa jawaban Anda terhadap pertanyaan di atas? Lain orang tentu bisa lain pendapatnya. Bisa ya bisa juga tidak. Tetapi menurut pengamatan saya selama ini memang benar siswa-siswa jaman sekarang di sekolah terilhat malas belajar dan sikapnya kurang sopan (tidak semuanya sih, tetapi banyak).
Kenapa malas belajar? Karena para siswa sudah punya keyakinan bahwa dia pasti bisa naik kelas dan nanti bisa lulus ujian. Karena sekarang ini sekolah-sekoah pada umumnya selalu menaikan dan meluluskan semua siswanya, walaupun sebenarnya ada yang tidak layak naik kelas dan tidak layak lulus ujian. Kenapa sekolah-sekolah mengambil langkah seperti itu? Jawabnya: karena sekolah yang yang mempersulit siswanya untuk naik kelas / lulus ujian akan ditinggalkan oleh calon siswa. Sebaliknya sekolah yang mudah menaikan/ meluluskan siswanya akan dicari oleh para calon siswa. Sekarang ini sekolah yang banyak siswanya, berjayalah dia, dapat dana BOS banyak, dapat BSM banyak. Sekolah yang sedikit siswanya/ ditinggalkan oleh para calon siswa, lama-kelamaan bisa tutup, bangkrut, kehabisan murid, tidak bisa bertahan hidup. Apalagi dengan adanya sertifikasi guru, yang mengharuskan guru mengajar minimal 24 jam per minggu, semakin gencar pula perlombaan memperbanyak murid. Akhirnya murid-murid dimanjakan, agar kerasan di sekolahnya. Memanjakan siswa berakibat turunnya sopan santun siswa dalam kehidupan sehari-hari di sekolah.
Kalau ingin pendidikan yang bermutu, kembali saja seperti jaman dulu. Siswa yang tidak layak naik kelas/ tidak layak lulus yang biarkan tidak naik kelas/ tidak lulus ujian, tidak usah dibantu nilainya. Dengan demikian para siswa yang ingin berhasil, tentu akan berusaha memperjuangkan nasibnya sendiri-sendiri, tidak lagi bermalas-malasan. Demikian pendapat saya.
Artikel Terkait
Terdapat 4 Komentar pada "Peserta didik/ siswa jaman sekarang malas belajar dan kurang beretika?"
Anda harus login untuk berkomentar. Login Sekarang
Penulis Lainnya

Almira
Penulis ini masih malu-malu menuliskan sedikit tentang Biografinya- Kumpulan Kata Ucapan Selamat Idul Fitri 1437 H 2016 – DP BBM Idul Fitri 29 June 2016 - 02:40
Komentar Terbaru
- Etos Kerja Guru PNS yang Buruk 9 Tahun yang lalu
- Cetak Kartu Digital NUPTK/PegID 9 Tahun yang lalu
- Bangga memiliki email user@madrasah.id 8 Tahun yang lalu
- Syarat Mengikuti Verval Inpassing 7 Tahun yang lalu
- KITAB SIAP PADAMU NEGERI v1.0 9 Tahun yang lalu
Kategori
- Lain-Lain (983)
- Pendidikan (446)
- Informasi Umum (360)
- Opini & Ide (218)
- Tips & Trik (192)
- Teknologi (93)
- Internet & Media Sosial (83)
Kaitan Populer
MULYAN
|perkembangan teknologi yang sayang pesat dan pergaulan yang bebas dikalangan remaja mengakibatkan siswa kehilangan jatidirinya sebagai seorang siswa, konsumsi minuman keras dan obat-obatan yang dapat memerikan efek tenang dan banyaknya orang tua yang tidak perduli dengan waktu istirahat anak sehingga anak tidur larut malam yang mana siswa mengantuk dan malas mendengarkan nasehat dan pelajaran yang diberikan oleh guru. terkadang banyak juga proses pembiaran yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
ABDUL RAHMAN
|Ada benarnya temuan Pendidik yang budiman, namun mungkin sebagai bahan analisa bersama bahwa, Pembentukan Karakter anak dari dalam diri anak melaui kegiatan Relligi, sangat berpengaruh terhadap nilai akhlak/ prilaku anak didik. Seperti dalam Islam Wudlu sebelum belajar sebagai solusi pemebentukan karakter anak dari dalam diri. tentang anak malas belajar merupaka indikator dari akhlak yang tidak tepuji yang tumbuh dari diri anak, akan bisa terbantu home Work Guru dalam peningkatan minat belajar anak jika manajemen controling ortu siswa baik. dasamping juga systematika pendekatan pembelajaran yang colaboratif guru di sekolah.
SAHABUDDIN
|Betul sekali Pak
Ika Wita Ersalina
|jawaban saya untuk pertanyaan tersebut adalah ya. namun, saya sebagai salah satu siswa memiliki pendapat lain mengenai alasan tersebut:
1. salah menggunakan kecanggihan teknologi
2. kurang kontrolnya orang tua
3. kurang pendidikan agama bukan pelajaran agama
4. kurang arahan
5. pengaruh lingkungan
6. menggunakan PACARAN sebagai alasan untuk memotivasi belajar (padahal tidak)