Tutorial DasarSIAP Wacana

Artikel Kategori // Kuliner

Beranda / Kuliner / Warung Sambal Kocok Mamah Sum
Warung Sambal Kocok Mamah Sum
0 Komentar | Dibaca 3602 kali

Sudah beberapa kali melintas di depan Telkom Blimbing, mata ini selalu tergoda oleh penampakan salah satu tempat yang tiba-tiba terlihat lebih hidup. Warung Sambal Kocok Mamah Sum, begitu judul yang terpampang di depannya. Saya sebenarnya bukan penyuka sambal yang fanatik, jadi tidak terlalu tertarik dengan kuliner spesialis pedas. Bagi saya rasa pedas yang terlalu dominan malah bisa membuat rasa nikmat suatu makanan tertutupi.

Warung Sambal Kocok Mamah Sum

Tapi saya pikir di tempat itu pasti ada menu lain yang normal-normal saja, jadi akhirnya hari minggu malam kemarin ada waktu luang untuk mencoba icip-icip kuliner di warung baru ini. Tempatnya sih tidak terlalu besar, tapi cukup eye catching terutama kalau malam hari.

Sambil membolak-balik menu yang tersedia, sesekali saya lihat suasana sekeliling warung. Kebetulan malam itu di sini tak terlalu padat, hanya terlihat 3-4 rombongan yg sedang asyik menyantap atau memilih menu.

Tiba-tiba kepala agak sedikit pusing, saya lihat si ibuk juga merasakan hal yang sama, kelihatan dari raut wajahnya yg agak aneh. Saya lirik ke meja sebelah, mata si bapak dan saya beradu pandang sambil masing-masing meminta konfirmasi … gempa ?

Ternyata memang Malang tengah dilanda gempa 5.4 SR

BMKG ‏@infoBMKG Mar 9
Gempa Mag:5.4 SR,09-Mar-14 20:42:16 WIB,10 Km,(115 km Tenggara KAB-MALANG-JATIM ) http://twitpic.com/dxtfk4

sumber: Status Twitter InfoBMKG

Dari sekian banyak orang di warung tsb, gak semuanya sadar kalau sedang gempa. Saya dan si bapak di meja sebelah pun cuma cengar-cengir aja selama gempa, sambil menikmati goyangan yahud si ibu pertiwi.

Akhirnya saya putuskan untuk mencoba Ayam dan Paru ditambah Daun Pepaya dan Sambal Kocok Daging, minumnya saya ingin coba Es Degan Cao. Sementara si ibuk, yang memang dalam masa diet ketat karena masalah alergi yang diderita Keke, cuma memesan segelas Lemon Tea hangat.
Sebenarnya lauk ayam dan paru ini cocok banget kalau ditemani Tempe Goreng, tapi ternyata di papan kecil yang ada di situ tertulis informasi, tempe dan tahu sudah sold out.
Tak berapa lama pun si mas pelayan menghampiri meja sambil menginformasikan daun pepayanya juga habis, Ya sudah makan yang ada saja.

Awalnya agak bingung saat pesanan mulai di antar ke atas meja, karena tak terlihat penampakan nasi di situ. Setelah tengok kanan-kiri, ternyata kita boleh ambil sendiri nasi, lalapan dan serundeng yang tersedia di meja depan kasir.

Nasi dan Lapapan Sambal Kocok Mamah Sum

Ayam gorengnya enak, beda dengan ayam goreng yang biasa saya temui. Gurih dan empuk. Paru-nya pun demikian, sama sekali tidak alot dan maknyus. Pedasnya si sambal kocok benar-benar nampol. Cuma sayang, Es Degan Cao yang saya pesan kelapanya terlalu tua.
Laporan si ibuk yang memesan teh lemon pun katanya tehnya enak. Sayang saya gak ikut ngicipi, tapi saya sih percaya apa kata ibuk 🙂

So, kesan pertama lumayan lah. Bisa dijadwalkan kembali lagi untuk mencoba menu lainnya.

Kapan sampeyan mau ntraktir saya di sini ?

Harap tunggu, laporan sedang dalam proses submit....

Anda harus login untuk berkomentar. Login Sekarang

Penulis Lainnya

Madi, S.Pd

Penulis ini masih malu-malu menuliskan sedikit tentang Biografinya
Daftar Artikel Terkait :  1
Layanan ini diselenggarakan oleh PT. TELKOM INDONESIA untuk dunia pendidikan di Indonesia.
Mari kita majukan bangsa Indonesia, melalui pemanfaatan Teknologi Informasi yang tepat guna
pada dunia pendidikan Indonesia.
Sistem Informasi Aplikasi Pendidikan
versi 2.0