Tutorial DasarSIAP Wacana

Hati siapa yang tidakkan hancur, bila berpisah untuk selamanya dengan yang disayanginya, apabila lagi perpisahan itu disebabkan karena musibah kematian. Seperti itulah yang kualami saat melihat burung tekukur (kalau orang Sumbar menyebutnya balam) Sabtu, 17 Mei 2014 jam 09.30 WIB pagi dalam keadaan tertelungkup kaku, sebelah matanya terpejam. Diduga penyebab kematiannya karena dikasih beras.
Sore 16 Mei 2014, sehari sebelumnya burung kesayangan ku ini masih segar-bugar. Sangkar layangnya kuturunkan, kupandangi dalam-dalam. Entah kenapa tergerak saja tangaku mengambil segenggam beras lalu ditaroh di tempat makanannya, padahah makanannya yang dibeli ditoko masih banyak.Namun pada paginya kulihat, dalam keadaan sekarat. Nafasnya ngos-ngosan, Lalu di air minumnya kucampurkan dengan pil ampicilin. Aku bernazar, bila burung balam kesayangan ini sembuh aku bersedekah Rp. 5OOO,-Kusempatkan pulang sebentar dari sekolah tempatku mengabdi hanya untuk melihat keadaanya, malang nian, dia telah mendahului kita semua. Ku tanam dengan hati pilu, selamat jalan burung kesayangan.
Burung balam ini masih muda, aku beli dari Sarman, tetangga sebelah, dengan berbagai cara aku lakukana agar Sarman mau menjualnya kepadaku. Karena Sarman telah merawat tekukur ini dari bayi, masih didalam sarangnya, yang didapatkannya di kebun sawit mertuanya, makanya ia sangat enggan menjualnya padaku, meskipun masih ada satu lagi sama dia, karena ketika didapatkannya dua ekor yang masih kecil-kecil.

Harap tunggu, laporan sedang dalam proses submit....

Kategori Laporan :	Konten mengandung SARA Konten mengandung Pornografi Konten melanggar Hak Cipta Lainnya
Penjelasan Laporan :