Artikel Kategori // Pendidikan
Peringatan Maulid Nabi saw
Majlis Ta’lim TK – MI Miftahul Ulum Gumayun
“Memanusiakan Manusia”
Penceramah: K.H. Lutful Hakim
Gumayun, 8 Febriuari 2014
By: Futicha Turisqoh
Grup Marawis dari pondok pesantren Al Ikhlas yang ada di Desa Kabunan, Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal mengawali acara Maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan oleh Majlis Ta’lim Miftahul Ulum PGTK – MI – MDTA di TK Islam Miftahul Ulum Gumayun pada hari Sabtu, 8 Februari 2014 pukul 09.00 WIB dengan menghibur tamu undangan. Marawis adalah seni islami yang kini mulai marak digelar di beberapa acara dan disukai masyarakat muslim. Beberapa siswa-siswi dari MI Miftahul Ulum Gumayun juga sempat menghibur tamu undangan dengan sholawatan dan bermain rebana.
Pada acara inti, Bp. K.H. Lutful Hakim memberikan tausiyahnya tentang keteladanan Rasulullah SAW. Beliau berkata, bahwa Rasulullah SAW sangat menghormati wanita. Bahkan beliau memanggil istrinya dengan sebutan “Khumaira” (pipi yang kemerah-merahan). Kita juga seharusnya meniru Nabi, agar istri senang panggillah dengan sebutan yang baik.
Perempuan (baca: istri) itu repot dan lelah, sebab 24 jam mengurusi rumah tangga. Jadi jangan dipandang sebelah mata. Perempuan itu suka dipuji. Ridhonya istri akan membuat rumah tangga yang sakinah mawaddah warahmah. Jika ingin anaknya sholeh, orangtua harus bisa “memanusiakan” anak agar terbentuk manusia yang baik. Semua orang ingin anaknya sholeh, hatta ia seorang bajingan tengik sekalipun, hanya saja implementasinya tidak sesuai.
Halimatus Sa’diyah yang menyusui Rasulullah SAW saat masih bayi adalah orang badui dari desa, tapi dari kecil tidak terkontaminasi dengan lingkungan Arab Jahiliyyah, sehingga Nabi terjaga. Kita boleh-boleh saja menyekolahkan anak di sekolah manapun, tapi satu hal yang tak boleh lepas, ajari agama pada anak. Ajari anak baca al-Quran. Tiap membacanya mendapat pahala, dan satu huruf al-Quran dapat melepaskan satu siksaan.
Niatkan kita mendidik anak untuk mendapat ridho dari Allah SWT. Jaga anak, jangan sampai terkontaminasi oleh sesuatu yang buruk.
Tempatnya iman, tempatnya ikhlas, ada dalam lubuk hati yang paling dalam, yang terbentuk agar dapat mendapat ridho dari Allah SWT. Tapi jika hanya yang di bawah dada saja yang dipikirkan, hanya dunia saja yang jadi tujuan, sama halnya dengan hewan. Sapi gila hilang dicari, tapi orang gila hilang enggan dicari, itu karena sapi gila lebih berharga daripada orang gila. Bandot gila “menghamili” kambing lain disyukiuri oleh yang punya kambing, tapi jika ada lelaki “gila” menghamili gadis, orangtua akan marah dan masyarakat akan mencerca. Itu artinya: kambing gila lebih berharga daripada lelaki “gila”.
Kita harus latihan ikhlas dalam menghadapi apapun, dalam menjalankan kewajiban dan sunnah Rasul dengan menjernihkan pikiran, itu yang utama yang dicontohkan Rasulullah SAW sebagai suri tauladan kita.
***
Tonton video Marawis di :
http://www.youtube.com/watch?v=4EtHaFXZTkk&feature=share&list=UUbcax2PpXAeLXOAfaYS0wJw&index=1
Artikel Terkait
Anda harus login untuk berkomentar. Login Sekarang
Penulis Lainnya

asmawi sandi
Penulis ini masih malu-malu menuliskan sedikit tentang Biografinya- PKG 2015 18 April 2015 - 07:12
Komentar Terbaru
- Etos Kerja Guru PNS yang Buruk 10 Tahun yang lalu
- Cetak Kartu Digital NUPTK/PegID 9 Tahun yang lalu
- Bangga memiliki email user@madrasah.id 8 Tahun yang lalu
- Syarat Mengikuti Verval Inpassing 8 Tahun yang lalu
- KITAB SIAP PADAMU NEGERI v1.0 9 Tahun yang lalu
Kategori
- Lain-Lain (984)
- Pendidikan (446)
- Informasi Umum (360)
- Opini & Ide (218)
- Tips & Trik (192)
- Teknologi (94)
- Internet & Media Sosial (83)
Kaitan Populer