Tutorial DasarSIAP Wacana

Artikel Kategori // Opini & Ide

Beranda / Opini & Ide / Mendidik Anak Lewat Dongeng
Mendidik Anak Lewat Dongeng
1 Komentar | Dibaca 1985 kali

Senyatanya anak-anak zaman sekarang menikmati kemajuan teknologi. Mereka merasakan”kasih sayang” teknologi yang tanpa batas, kapanpun dan dimanapun. Misalnya saja adanya handphone menjadikan komunikasi semakin mudah dilakukan. Bahkan fungsi telpon seluler dapat juga untuk mengakses internet. Banyak pengguna memanfaatkan fasilitas ini.

Fenomena anak muda yang menjadi pengguna setia teknologi, membuat penilaian orangtua menjadi bergeser. Sebagian dari mereka berbangga hati karena anak-anak mereka tidak ketinggalan zaman, bisa cekatan dalam menggunakan teknologi dan mengikuti arus modern. Kecanduan anak pada teknologi (baca: handphone dan komputer) membuat anak membangun dunia mereka sendiri. Anak menjadi betah untuk berlama-lama bergaul dengan benda-benda mati yang terasa hidup ketimbang berhubungan dengan sesama yang lebih nyata.

Namun demikian tentu lebih bijaksana jika kita merenungkan lebih dalam lagi dibalik candu teknologi. Karena jika tidak berhati-hati menggunakan teknologi justru akan terperosok dalam pengaruh negatif. Rasanya tetap perlu ada kontrol yang tepat bagi anak-anak kita, jangan sampai teknologi merebut hati anak-anak. Teknologi hanya dapat mengajarkan secara kognitif tanpa pendidikan moral yang baik tentu akan lebih berbahaya karena mereka bisa terjerumus dalam kasih sayang teknologi yang melenakan itu.

Bagaimana tidak melenakan, karena kenyataannya banyak kasus terjadi akibat tidak adanya kontrol yang tepat bagi pengguna teknologi, misalnya terjadinya pelecehan seksual merebak lewat sms ataupun gsm, internet yang disalahgunakan sebagai media untuk aksi pornografi, penculikan sampai pada kasus pemerkosaan.

Dongeng untuk anak Modern
Zaman sudah canggih dan modern, tetapi kasus-kasus yang tidak diinginkan tetap mengancam buah hati kesayangan kita. Orangtua perlu lebih peka lagi untuk menyiasati kemajuan lingkungan disekitar kita. Bertindak lebih peka namun arif dan bijaksana adalah modal untuk orangtua yang diperlukan untuk menghadapi arus kemajuan ini.

Kita tentu tidak akan bisa melarang anak menggunakan handphone atau internet atau yang lainnya. Bila itu terjadi, anak bisa memberontak dan mengatakan orangtua yang kolot dan ketinggalan zaman. Bersikaplah lebih arif namun juga jangan memberikan tanggung jawab sepenuhnya kepada lingkungan disekitar anak tumbuh besar. Pendidikan anak tetap dalam kendali orangtua, tak semestinya orangtua lepas tangan begitu saja.

Adalah mendongeng, kegiatan yang makin lama makin terlupakan dari orangtua untuk anaknya. Identiknya dongeng diceritakan nenek atau kakek kepada para cucunya saat mereka liburan. Justru sebenarnya lewat mendongeng, orang tua bisa mendidik anaknya menjadi jauh lebih baik, yang pasti bisa ikut membantu membantu pondasi yang kuat untuk menghadapi gempuran kemajuan teknologi.

Perlu kita cermati dan pahami bersama bahwa mendongeng adalah metode sederhana namun berdampak luar biasa pada anak. Manfaat yang bisa kita petik dengan mendongeng, Pertama, adanya kasih sayang yang terjalin antara orangtua dengan anak menjadi semakin erat. Saat orangtua mendongeng, orang tua menyalurkan kasih sayang lewat kalimat-kalimatnya. Anak merasakan itu, karena orangtua sepenuhnya hadir di hadapan mereka, dan sekali-kali pelukan hangat mereka terima disela-sela dongeng. Kedua, dengan dongeng melatih keterbukaaan dan kedekatan antara anak dan orangtua. Kehadiran orangtua yang mendongengkan untuk anak, membuat anak merasa lebih dekat dan karena dekat akan timbul sikap keterbukaan. Ketiga anak bisa merasakan ketenangan, kedamaian dan merasa terlindungi saat orangtua mendongeng untuk mereka. Keempat, anak bisa lebih menghargai orangtua. Dengan memberikan kesempatan orangtua mereka mendongeng, ini akan melatih anak menghargai orangtua yang sedang bicara, menyimaknya dan memperhatikannya. Keenam, melatih anak untuk mengetahui budayanya sendiri dan merasakan estetika dalam setiap dongeng. Orangtua yang mendongengkan untuk anaknya akan melatih imajinasi anak dalam menggambarkan cerita di dalam pikirannya. Anak akan merasakan estetika sendiri lewat fantasinya dan terlatih untuk mengenal budayanya sendiri. Ketujuh, melatih anak untuk mengambil hikmah dan makna yang terkandung dalam setiap dongeng. Ketika orangtua mendongengkan untuk anaknya, orangtua bisa menciptakan dialog-dialog yang melatih kekritisan anak sehingga anak akan terlatih untuk mengambil makna setiap dongeng.

Pada akhirnya pondasi anak terbangun lebih kuat. Mereka akan lebih santun karena dongeng-dongeng tentang budaya telah meresap dalam hati. Mereka akan jauh lebih kritis dan percaya diri, karena terlatih membedakan perbuatan-perbuatan baik dan kurang baik dalam dongeng-dongeng yang selalu diperdengarkan kepadanya. Mereka akan lebih mawas diri dan mempunyai kontrol diri yang kuat karena mereka ingin seperti tokoh-tokoh pahlawan maupun tokoh-tokoh yang baik dalam dongeng. Dan kelak mereka akan tumbuh menjadi generasi penerus bangsa yang bijaksana dalam menghadapi kemajuan teknologi.

Harap tunggu, laporan sedang dalam proses submit....

Hanya satu komentar pada "Mendidik Anak Lewat Dongeng"

  1. Khairullah, S.Pd.I

     |
    December 11, 2014 at 10:05 pm

    Iya dongeng merupakan bagian penting untuk mencerahkan anak-anak

Anda harus login untuk berkomentar. Login Sekarang

Penulis Lainnya

SANUSI

Penulis ini masih malu-malu menuliskan sedikit tentang Biografinya
Daftar Artikel Terkait :  2
Layanan ini diselenggarakan oleh PT. TELKOM INDONESIA untuk dunia pendidikan di Indonesia.
Mari kita majukan bangsa Indonesia, melalui pemanfaatan Teknologi Informasi yang tepat guna
pada dunia pendidikan Indonesia.
Sistem Informasi Aplikasi Pendidikan
versi 2.0