Tutorial DasarSIAP Wacana

Pak Budi adalah seorang Sarjana Pendidikan yang aktif berdakwah kepada masyarakat kampungnya.Selain mengamalkan ajaran Islam umumnya,Pak Budi sekeluarga juga mengamalkan ajaran-ajaran khusus yang diajarkan oleh guru tarekatnya yang diyakininya mendapat petunjuk dari Allah,karena selain menguasai ilmu-ilmu batin,juga mampu mengobati segala macam penyakit,bahkan bisa pula membantu seseorang mengirimkan penyakit pada musuhnya.Gurunya juga profesional menolong orang-orang yang sulit mendapatkan jodoh dan orang yang mendambakan PNS dan jabatan.
Pak Budi sudah amat dekat dengan ajaran-ajaran yang bersumber dari nenek moyangnya,antara lain kepercayaan bahwa dekat pada roh tertentu akan membantu kita dalam berbagai urusan hdup di dunia dan di akhirat,seperti roh patanna jeknek,roh patanna butta,roh patanna anrong pare,roh patanna panggadakkan,dan roh-roh penghuni kuburan keramat.Untuk mendekatkan diri pada roh-roh tersebut maka setiap tahunnya- terutama pada Bulan safar dan Zulhijjah-keluarga Pak Budi mengadakan acara persembahan sesajian atau “appalak tulung”.Sesajian yang diberikan berupa makanan empat macam warna,masakan ayam yang berpasangan dengan berbagai macam warna,dan berbagai macam kue tradisional.
Pak Budi sudah dianggap asisten guru.Biasanya yang menjadi tugasnya dalam acara tahunan ini adalah menyiapkan daun siri dan rakit-rakit.Lalu membawa rakit yang berisi berbagai macam sesajian itu untuk sihanyutkan di sungai. Sejumlah ekor ayam disembeli oleh sang guru dengan menyebut nama-nama roh tersebut saat menyembelinya. Setelah itu ayam dipisah-pisah menurut nama roh dan dijaga baik-baik jangan sampai ada yang mencoba memakannya sebelum dibaca-bacai,karena bisa membuat roh-roh itu akan murka lalu mendatangkan berbagai macam kesusahan.
Setelah sesajian lengkap,maka usai Shalat Isa-biasanya malam Senin,Kamis atau jumat-sesajianpun dihidangkan pada tempat-tempat yang terpisah menurut banyaknya roh yang akan dikirimi sejajian.lalu ang guru baca memasuki tempat sesajian itu di temani oleh pembawa dupa dan kemenyang.Persembahan sesajianpun dilakukan.Sesuana hening karena tak seorangpun yang boleh bicara.
Hingga suatu ketika,saat guru baca usai membakar kemenyang dan membaca doa/mantranya,tiba-tiba anak Pak Budi yang masih berusia 5 tahun menjerik menangis merontak-rontak ketakutan.”Setaaan… !!!”,teriaknya sambil menujuk tempat guru baca sedang berdoa.”Uss..uss !!!”,kata Bu Kaspi berusaha menenangkan putranya.”Bukan setan itu,Nak orang baik ji”,kataku untuk menenangkannya.Bagi Pak Budi sekeluarga,roh-roh yang diundang dalam sesajian itu adalah para penolong dan penyelamatnya.”Alhamdulillah,semuanya datang”,kata sang guru yang mengabarkan bahwa roh-roh yang diundang itu telah datang untuk menikmati sesajian.Anak Pak Budi terus menangis dan minta pulang.”Pulang… di sini banyak setan …!”,teriak anak itu.Pak Budi heran,baru kali ini ada anak kecil yang bisa melihat roh-roh yang selama ini mereka puja.Pak Budi memeluk anaknya menenangkan sambil bertanya apa dilihatnya.”Banyak setan datang Abi,setan itu makan semua itu ayam”,kata anaknya.Nampaknya jawaban anaknya itu terulang dalam hatinya,hati Pak Budipun bertanya “Benarkan yang dilhat anakku itu adalah setan,benarkah setan-setan itulah yang memakan makanan itu ?”.
Atas kejadiaan itu iman Pak Budi mulai tergoncang,terdorong untuk mencari kebenaran ajaran gurunya itu.Dicarinya dalam al Quran terjemahan dan kitab-kitab lainnya sampai hatinyapun menjadi terang dan dengan jelas melihat bahwa apa yang dilihat oleh anaknya itu adalah benar.Setanlah yang selama ini Pak Budi anggap sebagai penolong.Maka bertobatlah Pak Budi,meninggalkan kepercayaan dan amalan yang dianggapnya sesat itu dan terus memohon ampunan Allah,dan berusaha memperbaiki diri.Pak Budi kini telah yakin pada Firman-firman Allah: janganlah kamu menyeru Tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu termasuk orang yang diadzab” (Q.S. Asy Syuara : 213). “Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah itu tidak dapat memberikan rezeki kepadamu. Maka mintalah rezeki di sisi Allah dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya” (Q.S. Al Ankabut :17),Sesungguhnya patanna butta dan lainnya itu tidak ada, “itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan Bapak-bapak kamu mengadakannya. Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun untuk menyembahnya. Mereka tidak lan hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan dan apa yang diinginkan hawa nafsu mereka” (Q.S. An Najm : 23). “Dan sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah tidak dapat menghukum dengan sesuatu apapun” (Q.S. Al Mukmin : 20).
Dan melalui Al Quran Pak Budipun sadar bahwa hewan yang disembeli dengan menyebut nama selain Allah waktu menyembeli atau yang dipersembahkan untuk berhala haram hukumnya untuk dimakan.Allah telah mengajarinya bahwa apa saja yang kita seru selain Allah adalah berhala.Berhala-berhala itu tidak dapat mendatangkan manfaat maupun mudharat kepadanya pemujanya.Dan sebagai umat Islam,kita dilarang mencampuradukkan antara ajaran agama yang benar dengan ajaran-ajaran yang batil (QS. Al Baqarah:42) ,yang Cuma bersumber dari tradisi nenek moyang,karena nenek moyang yang membuat tradisi-tradisi tersebut bukanlah orang-orang yang mendapat petunjuk.. Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah,” mereka menjawab: “(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami”. “(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?”.(QS.Al Baqarah:170).

Harap tunggu, laporan sedang dalam proses submit....

Kategori Laporan :	Konten mengandung SARA Konten mengandung Pornografi Konten melanggar Hak Cipta Lainnya
Penjelasan Laporan :