Tutorial DasarSIAP Wacana

Artikel Kategori // Lain-Lain

Beranda / Lain-Lain / Kurikulum 2013 yang bernasib malang
Kurikulum 2013 yang bernasib malang
1 Komentar | Dibaca 1488 kali
DODI WARYAWAN @waryawan
12 January 2015

Pelaksanaan kurikulum 2013 yang masih berumur jagung telah menuai banyak pro dan kontra. Kelompok Pro menganggap bahwa kurikulum 2013 lebih baik dari kurikulum sebelumnya. sedangkan kelompok kontra beranggapan bahawa kurikulum 2013 tidak jelas arahnya dan mengatakan lagi bahwa kurikulum 2013 sudah terakomodasi oleh kurikulum sebelumnya.

Ada dua esensi penting bahwa kurikulum 2013 berbeda dengan kurikulum sebelumnya, yaitu :

1. Penilaian : Pada kurikulum 2013 penilaian terhadap siswa jauh lebih bagus dari kurikulum sebelumnya. Mungkin faktor inilah yang menyebabkan keenggana para guru untuk melaksanakan kurikulum 2013.

2. Metoda Belajar : Kurikulum 2013  , delapan puluh persen siswa harus menggali potensi sendiri untuk memahami fakta, teori prinsip materi pembelajaran yang didesain oleh guru. Hal inipun merupakan yang sulit dilakukan oleh guru… Karena sebagian guru tidak pandai dalam mendesain metoda pembelajaran. Lebih mudah kalau mengajar itu hanya dengan ceramah  saja.

Penulis tidak mengagungkan kurikulum 2013 atau kurikulum KTSP… penulis hanya berinovasi untuk menyampaikan materi dengan bahasa yang dimengerti oleh anak.. Kurikulum apapun yang digunakan tetap saja dalam pelaksanaan mengajar hanya ceramah dan ceramah… Barangkali perlu adanya pelatihan terus menerus dai pemerintah agar guru lebih terampil dan berani menggunakan berbagai macam metode pembelajaran… Dengan pengalaman… maka guru sendiri akan menemukan metode sendiri… Karena tidak ada kurikulum yang baik untuk mengajarkan materi pada siswanya……..Kurikulum terbaiak bukan ditentukan keberhasilannya dinilai dari angka dan uraian kompetensi…. Tetapi lebih jauh dari itu… Suatu Kurikulum dikatakan berhasil jika dia mengahasilkan manusia manusia yang beriman dan bertakwa…. Ribuan sarjana yang dihasilkan hanya menjadikan pejabat-pejabat yang memperkaya diri sendiri dan pandai memanipulasi data dan fakta untuk menyelamatkan diri sendiri….

Demikian renungan ini semoga kita lebih bijak dalam menyikapi kebijakan yang ada… Penghapusan Kurikulum 2013 hanya lah satu kebijakan yang tidak perlu diperdebatkan…. Kita sebagai gurur tetaplah menjadi guru …… yang akan selalu mendidik anak didiknya dengan caranya sendiri….

Semoga pendidikan kita dapat menjadikan manusia manusia yang bijak … yang jelas menjadikan manusia yang beriman dan berta

 

Harap tunggu, laporan sedang dalam proses submit....

Hanya satu komentar pada "Kurikulum 2013 yang bernasib malang"

  1. WINDI SOPIAN

     |
    January 14, 2015 at 8:36 pm

    PRO DAN KONTARA PELAKSANAAN KURIKULUM 13

     

    Ass………………….
    Suara gemuruh terdengar di mana-mana.Ada yang mendukung, ada pula yang tidak mendukung. Ada yang termotivasi, ada pula yang terbebani. Itulah perjalanan Kurikulum 13. Banyak yang bilang bahwa Kurikulum 13 pelaksanaannya terlalu rumit pada penilaian peserta didik itu sendiri, bukannya rumit pada pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas. Pada kebanyakan guru sangat termotivasi pada proses belajar mengajar di kelas menggunakan Kurikulum 13. Tetapi pada kebanyakan guru pula banyak yang mengeluh pada administrasi penilaian peserta didiknya yang terlalu rumit. Pada intinya para guru menyukai proses belajar mengajar di kelas ala Kurikulum 13. Tetapi, para guru merasa keberatan pada administrasi penilaiannya. Bahkan pada kebanyakan guru ada yang bilang " Tidak apa-apa kalau pelaksanaan proses belajar mengajarnya menggunakan ala Kurikulum 13 tetapi, untuk penilaiannya menggunakan ala KTSP 2006, dan Raportnya tidak perlu diganti ".

    Tetapi menurut saya, Semua itu terjadi karena pelaksanaannya yang terburu-buru. Sebelum dilaksanakan Kurikulum 13 alangkah baiknya dipersiapkan terlebih dahulu segala sesuatunya. Mulai dari buku pegangan gurunya,buku pembelajaran siswanya,alat bantu (media pembelajarannya), dan yang paling utama Pelatihan/Diklat Kurikulum 13 pada semua guru, dan pelaksanaannya harus serempak dan kompak…pak…pak……….hehe.

    Pendidikan bukan untuk dicoba-coba, tetapi pendidikan untuk didukung dan dimajukan. Kalo dicoba-coba akhirnya …….ya beginilah………………. Intinya sayang biaya yang dikeluarkan dengan sia-sia.

    Salam kompak………………semangat………….

Anda harus login untuk berkomentar. Login Sekarang

Penulis Lainnya

FAKHRURRAZI

Penulis ini masih malu-malu menuliskan sedikit tentang Biografinya
Daftar Artikel Terkait :  3
Layanan ini diselenggarakan oleh PT. TELKOM INDONESIA untuk dunia pendidikan di Indonesia.
Mari kita majukan bangsa Indonesia, melalui pemanfaatan Teknologi Informasi yang tepat guna
pada dunia pendidikan Indonesia.
Sistem Informasi Aplikasi Pendidikan
versi 2.0