Artikel Kategori // Internet & Media Sosial

Suatu hari seorang mahasiswa semester awal bertanya pada saya, “Mas, Google itu kan layanannya gratis, lalu dari mana ia bisa mendapat untung?” Saya tersenyum. Pertanyaan seperti ini mungkin juga menjadi pertanyaan banyak orang yang tidak memahami model bisnis di dunia teknologi informasi dan komputasi, terutama di masa internet dan media sosial sekarang ini. Mungkin seperti juga pertanyaan orang-orang tua tentang bagaimana anak-anak muda sekarang bisa mencari uang (kadang dalam jumlah yang besar) hanya dengan “melotot” di depan komputer dalam kamarnya masing-masing, tanpa perlu masuk kantor dengan jam kerja yang reguler dan normal.
Walaupun secara prinsip model bisnis di internet dan media sosial tak terlalu banyak berbeda dengan model bisnis di dunia nyata, namun penerapannya bisa jadi tampak berbeda, terutama bagi orang yang masih berpandangan ala bisnis konvensional. Dalam bisnis layanan aplikasi daring (online), ada banyak jenis model bisnis. Dalam artikel ini saya akan bahas model bisnis apa saja yang memungkinkan suatu aplikasi daring bisa tersedia secara murah bahkan gratis bagi penggunanya.
MODEL BISNIS APLIKASI DARING GRATIS
Secara umum bisa saya katakan setidaknya ada 5 (lima) jenis model, yaitu:
1. Gratis Terbatas
Model gratis terbatas, atau dikenal dengan istilah freemium, adalah layanan aplikasi gratis bagi pengguna namun aplikasi gratis dikenai batasan-batasan tertentu dimana batasan-batasan tersebut akan dihilangkan jika pengguna melakukan peningkatan (upgrade) ke aplikasi yang berbayar. Model gratis terbatas ini berbeda dengan model ujicoba (trial). Model gratis terbatas cenderung tidak memaksa pengguna untuk membayar dan aplikasi gratis tetap bisa terus digunakan tanpa ada batasan waktu.
Model bisnis seperti ini dimungkinkan karena penyedia layanan bisa mendapat sumber pemasukan selain dari pengguna aplikasi. Pada umumnya pemasukan lain itu bersumber dari iklan. Tak jarang ada layanan yang menyediakan aplikasi gratis yang tanpa batasan apapun selayaknya aplikasi yang berbayar, bedanya hanya pada adanya iklan. Jika pengguna tidak ingin melihat iklan dalam aplikasi maka pengguna harus membayar.
Contoh aplikasi model gratis terbatas ini paling banyak dijumpai pada jenis aplikasi permainan (game), khususnya game di ponsel pintar, seperti Angry Birds, Bejeweled, Candy Crush, dan sebagainya. Namun model gratis terbatas ini juga sering ditawarkan pada aplikasi daring lainnya.
2. Ragam Produk
Model ragam produk adalah layanan penyedia aplikasi gratis karena penyedia layanan mendapat pemasukan dari aplikasi atau produk lainnya. Umumnya aplikasi yang digratiskan adalah aplikasi pendukung terhadap suatu aplikasi atau produk utama. Penyedia layanan tersebut tidak mengambil keuntungan dari aplikasi pendukung, melainkan dari aplikasi atau produk utama. Karena itu aplikasi gratis pada model ini tidak mempunyai batasan dan berfungsi penuh.
Model bisnis ini hanya dimungkinkan pada layanan yang melibatkan banyak aplikasi dalam sebuah sistem terpadu, atau pada penyedia produk perangkat keras. Model ini juga bisa disebut sebagai model subsidi silang karena keberadaan aplikasi gratis didukung oleh aplikasi atau produk lain yang berbayar. Layanan yang hanya menggunakan satu aplikasi saja jelas tidak bisa menggunakan model bisnis ini karena penyedia tidak mempunyai alternatif pemasukan lain.
Contoh aplikasi model ragam produk ini paling banyak dijumpai pada penyedia aplikasi berskala besar, misalnya Microsoft, PayPal, Apple, dan sebagainya. Misalnya, Microsoft menyediakan aplikasi gratis seperti Skype karena pemasukan utama Microsoft adalah dari sistem operasi Windows dan aplikasi Office. Atau layanan PayPal menyediakan aplikasi transaksi keuangan daring secara gratis karena pemasukan utama PayPal berasal dari biaya transaksinya. Atau Apple menyediakan aplikasi gratis seperti Garage Band karena pemasukan utama Apple berasal dari penjualan produk perangkat kerasnya.
3. Dukungan Berbayar
Model dukungan berbayar adalah layanan penyedia aplikasi gratis karena yang menjadi produk sebenarnya adalah dukungan pengguna, bukan aplikasinya. Umumnya yang menerapkan model bisnis ini adalah penyedia aplikasi dengan kode sumber terbuka (open source). Sifat lisensi aplikasi open source memungkinkan aplikasi digunakan secara bebas oleh siapa saja, bahkan sebagian lisensi membolehkan untuk kepentingan komersil sekali pun. Hal itu dikarenakan umumnya aplikasi open source adalah hasil kerja bersama atau komunitas. Tapi karena hal itu juga, aplikasi open source tidak mempunyai dukungan pengguna yang profesional.
Kelemahan tersebut dimanfaatkan oleh sebagian orang (biasanya berasal dari komunitas yang sama) untuk mencari keuntungan dari penyediaan dukungan pengguna pada aplikasi-aplikasi open source. Dan keuntungan yang diperoleh biasanya tak semata diambil oleh perusahaan penyedia dukungan, namun sebagian juga disumbangkan untuk membantu biaya pengembangan aplikasi open source itu sendiri. Dengan demikian terbangun relasi saling menguntungkan antara pengguna dan pembuat aplikasi sehingga aplikasi open source tetap tersedia secara gratis, pengembang yang membuat aplikasi open source tetap mendapat penghasilan, dan pengguna aplikasi tetap mendapat dukungan pengguna yang profesional.
Karena model bisnis ini sering digunakan pada aplikasi open source, contoh yang paling banyak dari model ini dapat ditemui pada aplikasi-aplikasi open source berskala besar seperti Red Hat Inc. yang menyediakan dukungan pengguna untuk sistem operasi Linux RedHat. Atau Canonical Ltd. yang menyediakan dukungan pengguna untuk sistem operasi Linux Ubuntu. Atau Oracle Corp. yang menyediakan dukungan pengguna untuk sistem basis data open source MySQL. Serta berbagai perusahaan pendukung aplikasi open source lainnya.
4. Pengumpul Data
Model pengumpul data adalah layanan penyedia aplikasi gratis dengan cara mengambil keuntungan dari data yang disediakan oleh penggunanya. Penerapan yang umum dari model bisnis ini adalah aplikasi yang berfungsi sebagai pengumpul data tersedia secara gratis, sedang kumpulan data dari pengguna tersebut disediakan secara berbayar kepada pengguna lain. Data dari pengguna aplikasi gratis disebut juga sebagai data mikro, sementara kumpulan data dari pengguna aplikasi gratis disebut juga sebagai data makro. Dari model bisnis inilah kemudian muncul ujaran “when a product is free, the real product is the users” yang artinya “ketika sebuah sebuah produk tersedia gratis, (maka) produk yang sebenarnya adalah (data) penggunanya” karena model bisnis ini sejatinya menjual data pengguna (penyedia data mikro) kepada pengguna lain (penikmat data makro).
Model bisnis ini umum digunakan pada penyedia layanan media sosial. Itu sebabnya nyaris seluruh aplikasi media sosial tersedia gratis dan para penyedia layanan mengharapkan penggunanya memberikan data seakurat mungkin. Data mikro yang lengkap dan akurat akan meningkatkan mutu data makro yang dihasilkan. Penikmat terbesar dari data makro adalah para agen periklanan. Dari data makro tersebut, agen periklanan bisa memasang iklan di layanan media sosial terkait dan bisa menyasar pasar secara lebih tepat sasaran sesuai demografi pasar yang diinginkan, misalnya berdasarkan jenis kelamin, usia, tempat tinggal, lokasi akses, dan sebagainya. Penikmat data makro tentu saja harus membayar pada penyedia layanan media sosial untuk bisa menggunakan data tersebut atau untuk memasang iklan di media sosial yang terkait.
Contoh aplikasi model data pengguna ini terdapat pada layanan media sosial seperti Google Plus (berikut segala aplikasi turunannya), Facebook, Twitter, dan sebagainya. Jangan heran jika iklan-iklan yang muncul pada laman internet yang Anda kunjungi terkesan begitu mengerti kebutuhan Anda. Bisa jadi laman yang Anda kunjungi tersebut adalah salah satu penikmat data makro dari media sosial yang Anda gunakan.
5. Sumbangan Pengguna
Model sumbangan pengguna adalah layanan penyedia aplikasi gratis hidup dengan cara meminta sumbangan langsung dari para penggunanya. Mungkin ini adalah model yang paling sederhana dan mudah dipahami, tanpa ada banyak kerumitan. Layanan yang menggunakan model ini umumnya adalah penyedia aplikasi yang bersifat sosial dan non-profit.
Contoh aplikasi yang paling terkenal menerapkan model ini adalah Wikipedia. Pada periode tahun 2015, Wikipedia berhasil menghimpun dana sumbangan sekitar 75 juta dolar Amerika atau hampir 1 trilyun rupiah. Bukan nilai yang kecil.
LAYANAN MULTI APLIKASI MULTI MODEL
Dalam suatu layanan berskala besar yang terdiri dari banyak aplikasi dan menyasar pada beragam jenis pengguna, umumnya menggunakan banyak model. Ada aplikasi yang gratis karena didukung iklan, ada aplikasi lain yang berbayar, ada aplikasi lain yang betul-betul gratis, dan lain sebagainya. Pemilihan jenis model bisnis yang diterapkan untuk setiap aplikasi tentu telah melewati berbagai pertimbangan untung-rugi.
Layanan SIAP Online adalah salah satu contoh layanan berskala besar (nasional) yang menerapkan banyak model bisnis untuk setiap aplikasinya. Misalnya, aplikasi PPDB Bakti Indonesiaku yang tersedia secara gratis bagi setiap sekolah yang ingin menerapkan PPDB daring secara mudah dan terjangkau. Sementara di sisi lain, PPDB SIAP Online berbayar juga tersedia bagi sekolah atau dinas kota/kabupaten yang menginginkan fitur-fitur PPDB daring yang lebih canggih. Ada juga aplikasi SIAP Ortu Mobile yang tersedia secara gratis bagi setiap orang tua siswa yang ingin memantau perkembangan akademik anaknya secara daring. Aplikasi SIAP Ortu Mobile ini nampaknya merupakan aplikasi pendukung terhadap aplikasi SIAP Online Sekolah yang merupakan produk berbayar.
Dengan penjelasan di atas semoga mahasiswa yang bertanya tadi tak lagi heran tentang bagaimana suatu layanan gratis di internet bisa meraih keuntungan dalam jumlah yang cukup besar. Semoga demikian juga dengan Anda, pembaca yang budiman.
— Malang, April 2016.
Artikel Terkait
Anda harus login untuk berkomentar. Login Sekarang
Penulis Lainnya

Filadelfia School
Penulis ini masih malu-malu menuliskan sedikit tentang Biografinya- Mengapa harus sekolah di Filadelfia School ? 12 November 2014 - 02:54
Komentar Terbaru
- Etos Kerja Guru PNS yang Buruk 10 Tahun yang lalu
- Cetak Kartu Digital NUPTK/PegID 9 Tahun yang lalu
- Bangga memiliki email user@madrasah.id 8 Tahun yang lalu
- Syarat Mengikuti Verval Inpassing 8 Tahun yang lalu
- KITAB SIAP PADAMU NEGERI v1.0 9 Tahun yang lalu
Kategori
- Lain-Lain (984)
- Pendidikan (446)
- Informasi Umum (360)
- Opini & Ide (218)
- Tips & Trik (192)
- Teknologi (94)
- Internet & Media Sosial (83)
Kaitan Populer