Artikel Kategori // Lain-Lain

Perlindungan perempuan di Indonesia tidak cukup mengandalkan pemerintah atau lembaga terkait. Perempuan saat ini dituntut melindungi diri pribadi melalui ilmu pengetahuan dan kemandirian secara ekonomi dan bidang lainnya. Pembinaan terhadap perempuan itu yang harus dilakukan pemerintah ke depannya.
Kepala Divisi Gender dan Anak di Pusat Kajian Institut Pertanian Bogor, Ikeu Tanziha menganggap kesempatan perempuan sudah relatif sama seperti kaum laki-laki. Meskipun hal itu diakui belum merata penerapannya di setiap daerah.
Ia percaya kontribusi kaum perempuan semakin dirasakan saat jumlah kaum perempuan yang mandiri secara ekonomi maupun pendidikan meningkat. Baca: tabung pemadam api
“Karena kemandirian itulah yang membuat perempuan lebih dewasa, lebih setara dalam berkomunikasi di keluarga, lingkungan maupun di negara sehingga ia bisa melindungi diri sendiri,” kata Ikeu seusai mengikuti acara gelar wicara dan nonton bersama film Kartini di salah satu mall wilayah Cibinong Kabupaten Bogor, Rabu, 19 April 2017.
Kemandirian perempuan, kata dia, bisa ditumbuhkan melalui pendidikan tinggi dan pelatihan keterampilan yang dilakukan pemerintah.
Hal yang terpenting dimiliki kaum perempuan saat ini adalah keterampilan kewirausahaan. Ikeu menilai program terkait sudah diadakan hampir setiap dinas di pemerintahan daerah seperti di Kabupaten Bogor. Namun, ia menganggap jumlahnya belum banyak sehingga perlu ditambahkan lagi dan disosialisasikan lebih luas pada masyarakat.
Dari pengamatannya, rata-rata pendidikan kaum perempuan khususnya di Jawa Barat masih rendah. Kaum perempuan juga dianggap masih didiskriminasi dan tidak disetarakan secara gender. “Masih ada labeling bahwa perempuan harus di rumah, melayani laki-laki, pekerjaan rumah adalah pekerjaan perempuan itu masih ada,” kata Ikeu menegaskan.
Kondisi tersebut menurut dia membuat beban ganda bagi kaum perempuan. Ikeu menjelaskan di satu sisi perempuan harus membantu perekonomian keluarga tapi tugas rumah tangga juga masih jadi tanggung jawab pokok mereka. Di bidang ekonomi, ia meyakini perempuan masih dimarjinalkan yakni minim ditempatkan sebagai pengontrol ekonomi tapi hanya sebagai pekerja seperti di pabrik-pabrik dan sebagainya.
Perlindungan perempuan itu menurutnya lebih bersifat preventif. Pemerintah diminta memenuhi hak pendidikan kaum perempuan terlebih dulu di samping hak-hak lainnya. Dengan demikian, Ikeu meyakini kaum perempuan bisa melindungi diri mereka pribadi. Namun, masalah lebih lanjut menurutnya adalah kesadaran kaum perempuannya untuk melindungi diri melalui peningkatan pendidikan dan ekonomi.
Artikel Terkait
Anda harus login untuk berkomentar. Login Sekarang
Penulis Lainnya

FIRMAN DEDY HERMAWAN
I am black sweet and helpful.- Perjuangan Para Guru Pinggiran 11 February 2015 - 12:07
Komentar Terbaru
- Etos Kerja Guru PNS yang Buruk 9 Tahun yang lalu
- Cetak Kartu Digital NUPTK/PegID 9 Tahun yang lalu
- Bangga memiliki email user@madrasah.id 8 Tahun yang lalu
- Syarat Mengikuti Verval Inpassing 7 Tahun yang lalu
- KITAB SIAP PADAMU NEGERI v1.0 9 Tahun yang lalu
Kategori
- Lain-Lain (983)
- Pendidikan (446)
- Informasi Umum (360)
- Opini & Ide (218)
- Tips & Trik (192)
- Teknologi (92)
- Internet & Media Sosial (83)
Kaitan Populer