Artikel Kategori // Informasi Umum
Seperti halnya orangtua memberi nama kepada anaknya, sebuah perusahaan dinamai dengan penuh doa dan harapan. Di legalkan melalui badan hukum dan terdaftar pada arsip negara, bukanlah hal yang mudah memberikan nama perusahaan, akan sangat panjang urusan di kemudian hari jika perusahaan akan berubah nama. Setiap nama diharapkan dapat mewakili citra perusahaan tersebut. Inspirasi dalam memilih nama perusahaan dapat berasal darimana saja, tak jarang sebuah perusahaan bernama jaya, sukses, makmur, abadi, sejahtera, nama daerah dimana perusahaan tersebut berada, singkatan nama keluarga, hingga nama hewan yang dianggap memiliki citra kuat dan tangguh. Seperti salah satu perusahaan milik Sukanto Tanoto yang diberi nama “Raja Garuda Mas”.
Dalam kamus Bahasa Indonesia, raja memiliki arti penguasa tertinggi pada suatu kerajaan. Nama tengah diambil dari nama hewan purba garuda, merupakan burung yang memiliki tatapan tajam, jeli, mampu terbang setinggi 10.000 kaki, dan merupakan simbol kekuatan yang klaim sebagai simbol negara Indonesia. Sedangkan emas mengisyaratkan simbol kejayaan, kemewahan dan tahta. Sehingga citra “Raja Garuda Mas” dibangun untuk selalu menjadi yang tertinggi, tangguh, jeli dalam membaca peluang, memiliki jangkauan yang luas dan berjaya.
Seakan doa dan harapan yang tersemat dalam nama tersebut terjawab oleh keadaan, kini Raja Garuda Mas berhasil memiliki hak penguasaan hutan sebesar 659.500 hektar diakhir era 90an dan hingga kini luasnya diperkirakan terus bertambah. Melirik bisnis kelapa sawit dan pabrik kertas membuat Sukanto Tanoto, sebagai CEO Raja Garuda Mas berhasil menyulap hutan-hutan di Indonesia menjadi lebih dekat dan bermanfaat bagi kebutuhan manusia. Produksi pulp dan kertas dunia di Indonesia saat ini, bahkan menjadi salah satu sektor industri yang paling berpeluang menjadi tiga besar yang terkuat di Asia (Kemenperin, 2017). Terdapat trend dimana negara penghasil pulp dan kertas di negara-negara Amerika Utara dan Skandinavia telah bergeser kearah Timur, tepatnya di Indonesia dan negara-negara Asia Timur.
Sukanto Tanoto sangat pandai memprediksi jenis industri yang akan berkembang dimasa mendatang. Kebutuhan akan kertas semakin tahun selalu meningkat, saat ini konsumsinya mencapai 394 juta ton per tahun dan diprediksi akan meningkat menjadi 490 juta ton di tahun 2020. Saat ini Indonesia telah berhasil mengekspor pulp sebesar 3.1 juta ton dan kertas sebesar 3.5 juta ton dan diprediksi menjadi salah satu yang terbesar di Kawasan Asia Tenggara (Kemenperin, 2017).
Artikel Terkait
Anda harus login untuk berkomentar. Login Sekarang
Penulis Lainnya

billyuam
Penulis ini masih malu-malu menuliskan sedikit tentang Biografinya- Mendapatkan Harga Grosir Karpet Murah Di Jakarta 11 October 2016 - 08:12
Komentar Terbaru
- Etos Kerja Guru PNS yang Buruk 10 Tahun yang lalu
- Cetak Kartu Digital NUPTK/PegID 9 Tahun yang lalu
- Bangga memiliki email user@madrasah.id 8 Tahun yang lalu
- Syarat Mengikuti Verval Inpassing 8 Tahun yang lalu
- KITAB SIAP PADAMU NEGERI v1.0 9 Tahun yang lalu
Kategori
- Lain-Lain (984)
- Pendidikan (446)
- Informasi Umum (360)
- Opini & Ide (218)
- Tips & Trik (192)
- Teknologi (94)
- Internet & Media Sosial (83)
Kaitan Populer