Tutorial DasarSIAP Wacana

Yogyakarta adalah kota sejarah dan juga budaya dan jiwa Jawa. Kota yang semarak ini telah kehilangan rahang selama bertahun-tahun karena arsitekturnya yang terdiri dari kuil-kuil kuno, bangunan bersejarah yang rumit, museum yang menarik dan Kraton yang mengesankan (Keraton Sultan). Menariknya, tempat ini juga rumah bagi seni pribumi, menampilkan jajaran kerajinan tradisional yang luar biasa, teater wayang, tarian rumah, batik halus, dan festival keagamaan yang berakar kuat. Untuk waktu terbaik disini, Yogyakarta juga disebut dengan Yogya atau Jogja dan karena atraksi yang tak ada habisnya ditaburi di sekitar kota, Anda tidak akan pernah kehabisan hal untuk dilakukan saat berlibur di sini!

Untuk membantu Anda selama wisata Anda ke Yogyakarta, berikut daftar pilihan saya dari Tempat Wisata Terpopuler di Yogyakarta menggunakan paket wisata jogja

1. MENANGKAP SUNRISE DI BOROBUDUR

Buatlah perjalanan sampingan ke Borobudur yang terletak di Magelang, sekitar 40 kilometer barat laut Yogyakarta. Saya telah mengunjungi Borobudur sebelumnya, tetapi ini adalah pertama kalinya saya melihat kuil saat matahari terbit tahun ini. Kami bangun sedini 3:00 pagi sebagai persiapan untuk pengalaman yang luar biasa ini. Untungnya, kami tinggal di Hotel terdekat yang menyajikan sarapan pagi. Jadi sambil menunggu sisanya untuk bangun, staf yang ramah menawarkan kepada saya beberapa makanan tradisional untuk mengunyah dan minum teh.

Bagaimanapun, pada pandangan pertama, Borobudur terlihat run-of-the-mill; honeycombed dengan stupa berulang (kubah monumen berbentuk perumahan peninggalan Buddha). Situs Warisan Dunia UNESCO ini terdiri dari 9 platform; tiga atas melingkar sedangkan 6 lebih rendah berbentuk persegi. Kuil kolosal ini dihias dengan lebih dari 2.000 panel relief yang indah dari unsur-unsur Buddha dan lebih dari 504 patung Buddha. Borobudur mewakili alam semesta berdasarkan kosmologi Buddha menurut panduan ramah kami. “3 elemen sentral Buddhisme diekspresikan dalam bentuk arsitektur stupa, Meru dan mandala, sedangkan panel menggambarkan Buddhisme Mahayana”

Yang juga saya sukai dari Borobudur adalah bahwa ia menawarkan pemandangan yang menakjubkan dari pemandangan pedesaan. http://www.kalloctech.com/user/profile/2383.page ini menawarkan pemandangan indah dari Gunung Merapi di dekatnya, gunung berapi paling aktif di Indonesia.

2. PELAJARI BAGAIMANA MENCIPTAKAN PERHIASAN PERAK DI KOTA GEDE

Tidak diketahui banyak turis, lingkungan Kotagede di Yogayakarta mendalami sejarah. Itu sebenarnya ibu kota pertama Kesultanan Mataram yang didirikan pada abad ke-16. Meskipun kemakmurannya yang dulu hampir terlihat sekarang, beberapa bangunan penting dari kerajaannya seperti istana kuno, dinding dan parit pertahanan, makam kerajaan dan masjid kerajaan berhasil bertahan dalam ujian waktu.

Saat ini, Kotagede biasanya dikunjungi karena perhiasan peraknya. Sejarah kerajinan perak di sini tanggal kembali ke abad ke-18 ketika Kesultanan Mataram mempekerjakan Kotagede sebagai pusat kerajinan perak untuk kebutuhan istana. Suatu saat di tahun 1930, kerajinan perak Kotagede membuat tanda internasional ketika istri Gubernur Belanda memesan sejumlah besar produk kerajinan tangan dari perak dan mengirimkannya ke Belanda. Banyak perhiasan perak kuno yang dibuat di Kotagede dari 1929-1932 dilaporkan ditampilkan di Museum Belanda Tropen di Belanda.

Lembur, perhiasan kerajinan perak di Kota Gede bergeser ke barang-barang yang diproduksi secara massal karena krisis ekonomi dan untuk memenuhi permintaan penduduk setempat dan wisatawan untuk produk perak yang terjangkau. Pengunjung dapat mengunjungi salah satu toko yang ada di sekitar Kotagede untuk menyaksikan dan belajar cara membuat perhiasan perak.

Saya merekomendasikan membeli sepotong atau dua sebagai suvenir untuk mendukung industri lokal. Bagi mereka yang masih ingin memesan dan membawa pulang produk yang lebih mahal dan berukir, Anda dapat melakukannya. Produk-produk perak yang dijual di berbagai toko mulai dari perhiasan sampai mangkuk, set teh hingga makan malam dan bahkan replika dari Candi Borobudur!

3. KUNJUNGI CANDI PRAMBANAN

Kunjungan ke Yogyakarta tidak akan lengkap tanpa harus berkunjung ke Candi Prambanan yang cantik dan rumit. Kuil yang menjulang tinggi ini dengan piercing ratna (puncak kuil) ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, yang menurut mereka adalah kompleks candi terbesar yang didedikasikan untuk Siwa di Indonesia dengan lebih dari 508 kuil batu (baik rusak dan terawat baik) di beragam bentuk dan ukuran.

Seperti di kuil Hindu lainnya di seluruh dunia, bakat arsitekturalnya adalah perpaduan seni: prinsip dharma dan tradisi Hinduisme. Dikatakan meniru Gunung Meru – tempat tinggal Siwa dan Dewa Hindu lainnya. Saya berjalan di sekitar kompleks mulai dari pintu masuk yang kurang ramai dan perlahan bergerak menuju zona dalam di mana 8 candi utama (kuil) dan 8 kecil berdiri dengan bangga.

Tidak sulit untuk memperhatikan bahwa panel-panel candi diukir dengan rumit dengan relief yang menggambarkan kisah-kisah Hindu klasik seperti Ramayana. Dinding candi indah dihiasi dengan patung Brahmana, apsara menggairahkan serta devata. Enshrined di dalam ruang utama masing-masing candi utama adalah dewa utama.

4. PERTUNJUKAN RAMAYANA

Ini sudah ada di daftar keinginan saya selama bertahun-tahun, karena selama backpacking saya di Yogayakarta pada tahun 2010, saya gagal melakukan ini. Sebelum acara yang ditunggu-tunggu, kami makan malam pertama di Rama Shinta Garden Resto di dekatnya dengan pemandangan Candi Prambanan yang sempurna. Hidangan yang disajikan kebanyakan tradisional dan salah satu makanan terbaik yang pernah saya nikmati selama perjalanan di Yogyakarta, terutama sate dengan saus kacang!

Bagaimanapun, ada beberapa tempat untuk menonton Sendratari Ramayana di Yogyakarta, tetapi tidak ada yang mengalahkan pertunjukan di panggung terbuka di kompleks Candi Prambanan. Epic Ramayana dalam versi Jawa terdiri dari empat episode dibagi menjadi: Penculikan Dewi Sita, Hanuman on Fire, Kematian Kumbakarna dan Rama Bertemu Sita. Tetapi kita hanya harus menonton pertunjukan yang padat bukan pertunjukan episodik.

Selama pertunjukan, lebih dari 200 pemain yang mengenakan kostum tradisional menceritakan kembali Kisah Ramayana melalui gerakan-gerakan ekspresif tari Jawa klasik yang diiringi oleh musik gamelan tradisional. Tak perlu dikatakan, acara itu membuat saya tidak bisa berkata-kata!

5. JELAJAHI ISTANA KERAJAAN ATAU KERATON YOGYAKARTA

Istana Kerajaan (kraton / keraton / karaton) di Yogyakarta adalah rumah bagi sekitar 2.000 Pengawal Kerajaan tetapi hanya sekitar 1.000 yang dilaporkan aktif. Menjadi pengawal kerajaan di Kraton adalah pekerjaan seumur hidup, sama seperti dilahirkan sebagai Sultan, itu adalah pekerjaan yang diwariskan pada generasi berikutnya. Untungnya, begitu mereka cukup dewasa dan tidak bisa lagi bekerja, mereka dirawat di istana.

Setelah memasuki istana, Anda akan bertemu dua Pengawal Kerajaan dan ratusan lainnya saat Anda melanjutkan ke dalam. Mereka mengenakan seragam tradisional – polo lengan panjang yang cocok dengan apa yang tampak seperti kain panjang batik dan keris atau branggah (keris) di belakang. Di dekat pintu masuk Anda kemungkinan besar akan mendengar gamelan tradisional memainkan lagu tradisional Jawa. Ini disebut pertunjukan lagu macapat, pertunjukan pembacaan puisi yang menggambarkan siklus kehidupan manusia dari lahir sampai mati dengan komposisi khusus yang diiringi oleh musik gamelan. Tradisi lisan ini menelusurinya kembali ke Kerajaan Majapahit. Benamkan trance melodik ini sebelum menjelajahi seluruh kraton.

The Royal Palace isamo komplek kompleks paviliun dibangun sepenuhnya dari kepercayaan kuno. Sebenarnya, itu dirancang untuk mencerminkan kosmos Jawa; menghadap langsung ke utara menuju Mt. Merapi sementara punggungnya menunjuk ke arah selatan di mana Samudera Hindia terletak yang diyakini sebagai tempat tinggal dari jiwa laut Indonesia yang utama. Bahkan penempatan paviliun dan pohon semuanya memiliki arti simbolis berdasarkan pandangan dunia Jawa kuno.

Saat ini, Istana Kerajaan bukan hanya rumah Sultan yang mengedepankan keluarganya, tetapi juga berfungsi sebagai pengaturan fungsi upacara dan budaya yang penting. Pengunjung dapat menjelajahi paviliunnya dan melihat dari dekat beberapa koleksi bersejarah penting yang disimpan di kotak kaca seperti senjata antik, gelas, keramik, patung, perabotan, kereta Kerajaan dan foto-foto.

6. ISTANA AIR TAMAN SARI

Saya ingat ketika saya kembali ke Yogyakarta 3 tahun yang lalu, saya mencoba mencari Istana Air Taman Sari yang hanya duduk di dekat Istana Kerajaan sesuai dengan peta saya. Tapi saya benar-benar tersesat. Untungnya, saya akhirnya menginjakkan kaki di tempat kami baru-baru ini, tetapi kami terlalu awal sehingga masih tidak ada air di kolam renang.

Tempat ini sebenarnya dibangun sebagai tempat peristirahatan bagi Sultan Hamengkubuwono setelah bertahun-tahun mengalami banyak perang. Meskipun tidak terpelihara dengan baik dibandingkan dengan bangunan peninggalan lain yang kami kunjungi di Yogyakarta, pengunjung tetap dapat menikmati estetikanya. Salah satu kolam renang di sini adalah tempat para selir akan mandi sementara Sultan memperhatikannya.

Ada area yang terasa agak menyeramkan – terowongan bawah laut Sumur Gumling (Sumur Gumuling). Tapi area pusat dengan platform yang ditinggikan di mana empat tangga bertemu adalah tempat yang bagus untuk foto.

Sementara itu, bagian dari komplek tempat danau buatan manusia yang disebut Segaran dulunya kini dipenuhi rumah-rumah dan permukiman mereka disebut Kampung Taman. Komunitas ini dikenal karena kerajinan batik dan lukisan tradisional mereka. Sangat menyenangkan berjalan di sini meski panas matahari tak terperi karena gang-gang sempit dicat dengan seni Jawa yang sempurna untuk beberapa foto. Saya diberitahu bahwa bahkan CEO Facebook Mark Zckerberg mengunjungi tempat di sini bernama Kampoeng Cyber.

7. MEMBUAT BATIK ANDA SENDIRI

Penyebutan saja di Indonesia menyulap gambar batik, teknik pencelupan lilin yang diterapkan pada kain. Bahkan, batik Indonesia ditetapkan sebagai Master of Heritage of Oral dan Intagible Heritage of Humanity.

Di Museum Batik, Anda bisa belajar melukis batik pada tekstil. Di sini, para pengrajin mengajarkan para pengunjung cara menggambar pola-pola rumit menggunakan canting dan lilin yang disimpan dalam panci kecil.

8. PERBELANJAAN MALIOBORO

Setiap kali saya mengunjungi Yogyakarta, saya selalu berada di dekat Jalan Malioboro, pusat belanja kota. Kembali pada hari-hari, ini adalah jalan penting di mana Sultan biasanya meneruskan perjalanannya ke Istana Kerajaan. Hari ini, jalan yang hidup ini dibatasi oleh toko-toko yang tidak pernah berhenti berkembang. Dari gaun batik, tas, rok, dan mainan yang terjangkau, katakan dan Anda akan menemukannya di Malioboro! Jangan lupa tawar-menawar!

Jika Anda bertanya-tanya tentang hal-hal yang harus dilakukan di Yogyakarta pada malam hari, berjalan-jalan di perempatan Jalan Malioboro dan Anda akan menemukan lesehan berdiri bahu-membahu. Ini adalah tenda yang menyajikan berbagai masakan Indonesia dengan harga terjangkau. Anda dapat menikmati makanan sambil duduk bersila di lantai dengan cara penduduk setempat makan.

9. MUSEUM ULLEN SENTALU

Museum budaya dan seni Jawa tersebar di sekitar Yogyakarta, tetapi jika Anda hanya dapat membuatnya, pilih Museum Ullen Sentalu, sebuah penemuan yang mengesankan di kaki Gunung Merapi. Museum yang luas ini didirikan oleh sebuah keluarga yang dibesarkan di industri batik dan tekstil. Dibatasi oleh cinta untuk konservasi batik kuno, beberapa pecinta batik memilih untuk menampilkan karya mereka di sini.

Pengunjung dibagi menjadi kelompok-kelompok saat memasuki museum yang bertempat di sebuah bangunan kolonial, dengan satu pemandu yang ditugaskan untuk masing-masing kelompok. Perhatikan bahwa mengambil foto dan video dilarang. Sangat mudah untuk tersesat di sini dengan koridor mirip labirin yang menghadirkan berbagai pameran dari gamelan yang dirancang rumit hingga foto-foto lama keluarga kerajaan termasuk lukisan tiga dimensi Sultan dan Putri yang matanya tampak mengikuti Anda, antara lain.

Tetapi saya sangat menikmati puisi-puisi dan surat-surat Gusti Nurul yang menyentuh hati kepada kekasihnya – sepupunya. Dia dikenal sebagai Putri Solo yang diinginkan karena dia sangat cantik, cerdas dan berbakat, namun dia memilih untuk tidak menikahi seorang bangsawan karena dia menolak poligami, sebaliknya dia menikahi seorang tentara, sepupunya, dan tinggal jauh dari mata publik di Bandung.  Pada saat kunjungan kami, dia masih hidup, sayangnya, dia baru saja meninggal pada 1 November 2015 karena usia lanjut di sebuah rumah sakit di Bandung.

Di akhir tur, jamu, minuman herbal yang terbuat dari tangerine, serai dan curcuma yang diambil dari buku resep Sultan disajikan kepada kami. Kami juga menikmati makan siang mewah di Beukonhof Restaurant yang berdekatan dengan museum yang menyajikan hidangan Barat.

10. MENANGKAP SUNSET DI RATU BOKO KERATON

Meskipun sering diabaikan oleh wisata jogja asing, Ratu Boko yang terletak di atas bukit yang menghadap ke Candi Prambanan adalah situs arkeologi penting lainnya yang merumahkan puing-puing sebuah keraton kuno (istana). Salah satu penemuan penting di sini adalah prasasti Vihara Abhayagiri yang berasal dari 792 CE yang menyebutkan sebuah biara Buddha di atas bukit. Meskipun laporan lain juga menyebutkan tentang unsur Hindu yang ditemukan di situs tersebut.

Karena lokasinya yang strategis, diyakini juga telah digunakan sebagai benteng selama perjuangan kekuasaan Kesultanan Mataram. Ratu Boko Keraton adalah tempat yang sempurna untuk menikmati matahari terbenam Yogayakarta yang indah.

11. MAKANAN TRADISIONAL JAWA

Jika Anda ingin mencoba makanan jawa terbaik, cobalah di Solo atau Yogyakarta. Gudeg harus berada di atas daftar Anda. Ini terbuat dari nangka manis yang disajikan dengan nasi (nasi), ayam, kulit sapi garing yang disebut krecek, sambal dan telur tahur. Meskipun klise kedengarannya tetapi jika Anda ingin tahu tempat Anda harus mencoba makanan jalanannya. Cobalah sate yang dicelupkan ke dalam saus kacang atau sambal, bakso (piring sup bakso) dan favorit saya, pece lelel, disajikan dengan sambal dan nasi.

Seperti yang saya sebutkan di atas, lesehan di Malioboro juga menyajikan makanan tradisional Yogyakarta yang murah. Dan bahkan makan malam prasmanan di Candi Prambanan (Rama Shinta Garden Resto) memiliki sate ayam benar-benar baik dengan saus kacang, mei goreng, gudeg dan nasi goreng.

Tetapi jika Anda tidak keberatan untuk mengeluarkannya, cobalah makan di Amanjiwo yang mewah (dimiliki oleh Aman Resorts) dengan pemandangan Candi Borobudur yang memesona. Favorit pribadi lainnya adalah Plataran Borobudur yang menyajikan bebek asap gaya Indonesia terbaik.

12. DENGARKAN DAN PELAJARI BAGAIMANA CARA MEMAINKAN GAMELAN

Gamelan adalah musik tradisional Indonesia (Jawa, Bali dan Sunda) yang diproduksi oleh gong, kenong, saron kendang, rebab, seruling (seruling bambu) dan drum. Gamelan Yogyakarta adalah gamelan Jawa yang berbeda untuk nada rendah dan lembut yang mengekspresikan harmoni dari kehidupan spiritual dan fisik.

Pengunjung dapat mendengarkan musik gamelan di https://patgreen.com/users/tuguwisata. Menariknya, Anda juga dapat mencobanya di Candi Borobudur seperti yang kami lakukan dan hanya memberikan tip kepada orang yang mengajar pengunjung cara bermain.

Harap tunggu, laporan sedang dalam proses submit....

Kategori Laporan :	Konten mengandung SARA Konten mengandung Pornografi Konten melanggar Hak Cipta Lainnya
Penjelasan Laporan :